Naraicoder Dorong Mahasiswa dan siswa di Palangka Raya Bangun Startup Tangguh Lewat Digitalisasi dan Inovasi

Palangka Raya — Komunitas talenta digital asal Kalimantan Tengah, Naraicoder, turut berperan aktif dalam kegiatan Dies Natalis ke-21 Jurusan Teknik Informatika Universitas Palangka Raya (UPR) yang dikemas dalam TI FEST 2.1 dan Kuliah Umum Tahun 2025 bertema “Membangun Startup yang Tangguh Melalui Digitalisasi dan Inovasi.” Bertempat di aula Jayang Tingang, Rabu, 29 oktober 2025 

Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran, S.I.Kom, yang membuka secara resmi kegiatan ini dalam sambutannya menyampaikan, dirinya bangga dapat bertemu langsung dengan para mahasiswa dan siswa generasi penerus pemimpin masa depan bangsa.

Beliau menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia yang unggul, berpikir kritis, pantang menyerah, dan inovatif untuk mewujudkan Kalimantan Tengah yang maju dan berdaya saing di era digital.

“Kemajuan daerah kita akan sangat bergantung pada kualitas generasi muda. Jadilah generasi yang mampu menciptakan solusi dan inovasi untuk kemajuan Kalimantan Tengah,” ujar Gubernur.

Kolaborasi Pendidikan, Pemerintah, dan Komunitas Digital

TI FEST 2.1 yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI) UPR menjadi wadah kolaborasi strategis antara dunia pendidikan, pemerintah, dan komunitas digital dalam memperkuat ekosistem startup teknologi di Kalimantan Tengah.

Salah satu sesi yang menarik perhatian peserta adalah kuliah umum bersama Quratul Ain, Founder Naraicoder.org dan Komunitas Talenta Digital Kalteng, yang berbagi pengalaman nyata membangun dan mempertahankan ekosistem startup digital di daerah.

Belajar dari Kegagalan, Bangkit Lewat Data, dan Inovasi Lokal

Dalam pemaparannya, Ain menekankan pentingnya keberanian untuk memulai, bahkan di tengah keterbatasan. Ia memperkenalkan pendekatan Lean Startup, yaitu metode membangun produk secara bertahap berdasarkan umpan balik pengguna dan data pasar. 

“Jangan takut gagal. Setiap kegagalan membawa kita lebih dekat pada solusi yang dibutuhkan masyarakat. Yang penting adalah cepat belajar, beradaptasi, dan gunakan data untuk riset kebutuhan pasar,” ungkap Ain.

Selain berbagi prinsip kewirausahaan digital, Ain juga memperkenalkan platform inovatif besutan naraicoder, Terdayak.com — sebuah platform digital yang menyediakan fitur terjemahan bahasa Dayak, sebagai solusi pembelajaran bahasa lokal bagi masyarakat maupun pendatang yang ingin belajar bahasa Dayak di era digital.

“Terdayak.com kami kembangkan untuk menjaga sekaligus mempopulerkan bahasa dan budaya Dayak melalui teknologi. Ini contoh kecil bahwa startup digital bisa lahir dari nilai-nilai lokal,” tambah Ain.

Naraicoder, Komunitas Talenta Digital dan Mitra Gerakan 1000 Startup Digital

Sebagai komunitas yang berfokus pada pengembangan ekosistem teknologi dan inovasi di daerah, Naraicoder juga menjadi partner komunitas Gerakan 1000 Startup Digital Kominfo/Komdigi.

Melalui kolaborasi ini, Naraicoder aktif mengajak generasi muda yang ingin belajar membangun startup digital untuk bergabung, berdiskusi, dan belajar bersama dalam berbagai kegiatan berbasis pembelajaran komunitas.

“Kami ingin membuka ruang belajar dan kolaborasi bagi siapa pun yang punya semangat membangun solusi digital. Tidak harus punya ide besar dulu—yang penting mau belajar dan tumbuh bersama,” ujar Ain.

Dengan semangat berbagi dan pemberdayaan digital, Naraicoder berkomitmen menjadi wadah talenta muda Kalimantan Tengah untuk mengasah keterampilan, memperluas jejaring, dan melahirkan lebih banyak inovator daerah yang mampu bersaing secara nasional.

Sinergi Menuju Ekosistem Startup Daerah yang Kuat

Selain Ain, hadir pula Plt. Kepala Diskominfosantik Provinsi Kalimantan Tengah, Rangga Lesmana, yang menegaskan dukungan pemerintah terhadap pengembangan talenta digital di daerah.

Ia menilai kegiatan seperti TI FEST 2.1 menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan komunitas digital dalam mendorong transformasi ekonomi berbasis teknologi.