Kegiatan AJI Indonesia dan Unicef Indonesia. Sumber : AJI
JAKARTA - Pemenang Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak Tahun 2025, dengan tajuk “Hak Anak, Krisis Iklim, dan Ketahanan Air” telah diumumkan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bersama dengan UNICEF Indonesia (18/9/2025).
Tema untuk tahun ini difokuskan pada krisis iklim yang bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga ancaman langsung terhadap hak-hak anak, termasuk hak mereka atas kesehatan, gizi, air dan sanitasi serta pendidikan, dan perlindungan.
Sejak launching tahun 2015, Penghargaan AJI–UNICEF ini telah berlangsung selama 10 tahun dalam membina dan memberikan penghargaan kepada jurnalis yang berkomitmen dalam meliput isu-isu yang berdampak pada anak-anak secara etis, akurat dan berintegritas.
Dari 300 yang masuk dan terdata, meliputi berbagai kategori media cetak, multimedia/online, radio, dan televisi, dua puluh jurnalis terpilih sebagai nominasi, dan tujuh jurnalis dinobatkan sebagai pemenang dan menerima penghargaan spesial secara virtual.
Semua karya yang masuk telah melalui proses seleksi yang ketat dari bulan Juni hingga Agustus 2025. Panel juri independen terdiri dari perwakilan AJI, praktisi media, mitra pendukung, dan UNICEF.
Nany Afrida, Ketua AJI Indonesia, memandang peran penting media dalam menyediakan liputan mendalam yang dapat meningkatkan kesadaran publik akan realitas yang dihadapi anak-anak.
"Media memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik dan memperkuat aksi kolektif dalam mengatasi krisis iklim," ujarnya.
Anak-anak, lanjut Afrida lagi, adalah kelompok yang paling terdampak, mulai dari kehilangan ruang bermain yang aman, terpaksa pindah, hingga putus sekolah.
Sementara itu Iman Morooka, Kepala Komunikasi UNICEF Indonesia, menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan kesempatan untuk merayakan jurnalisme yang akurat, empatik, dan berkomitmen pada kepentingan terbaik anak-anak.
“Setiap karya jurnalistik yang mencerminkan tantangan yang dihadapi anak-anak, dan menyoroti upaya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, membawa kita lebih dekat ke dunia di mana hak-hak anak terpenuhi," ujarnya.
Anak-anak adalah yang paling rentan dalam krisis iklim, namun suara mereka seringkali tidak didengar. Melalui media, suara anak-anak dapat diperkuat dan solusi serta tindakan yang diperlukan dapat dipromosikan, ujarnya.
Pemenang Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak ialah :
Kategori Multimedia/Online:
Pemenang Utama:
Dian Amalia Ariani (Prohealth.id) Anak di Kursi Terdakwa: Ketika Negara Gagal Melindungi, Tapi Cepat Menghukum
Special Mention :
Derri Nugraha (konsentris.id) Laju Krisis Iklim dan Kandasnya Sekolah Anak-anak Pesisir
Kategori Cetak:
Pemenang: Lani Diana (Tempo Magazine) Ari-ari Bayi Hingga ke Bali
Kategori Radio:
Pemenang: Ardi (RRI Merauke) Sirna Harapanku
Special Mention: Ninik Yuniati (KBR Media) Dikepung Racun Pestisida (3 Bagian)
Kategori Televisi:
Pemenang Utama: Ramadhan Yahya (Narasi TV) Gizi Buruk di Asmat Papua: Minum Air Rawa, Ketagihan Mi Instan, Sagu Mulai Terpinggirkan
Special Mention: Adinda Ramadhaning Kusumo and tim (Kompas TV) Darurat Anak Terdampak Krisis Iklim
Nominasi:
Kategori Multimedia/Online Category:
• Anita Dhewy and Luviana Ariyanti – konde.co
• Faradila Alim – lipunaratif.com
• Yuli Saputra – Project Multatuli
Kategori Cetak:
• Fransiskus Wisnu Wardhana Dany (Harian Kompas)
• Fadmi Sustiwi (Kedaulatan Rakyat)
• Lani Diana (Tempo Magazine)
• Ayu Sabrina Barokah (Radar Tasikmalaya)
Kategori Radio:
• Cornelia Wendelina (KBR Media)
• Heru Haetami (KBR Media)
• Salma Amin (RRI Nunukan)
Kategori Televisi:
• Priska Putri Fajar (TVRI Jateng)
• Muhammad Dinal Apriansyah (DAAI TV)
• Selvina Suryaningsih (Narasi TV)
Seluruh nominasi dan pemenang akan dihimpun dalam sebuah buku elektronik berjudul “Dampak Krisis Iklim hingga Kekerasan terhadap Anak” yang akan tersedia di situs web AJI Indonesia dan UNICEF Indonesia.
Sumber : AJI