Warga Desa Pendreh Gelar Upacara Adat Kematian Hindu Kaharingan Wara / Basiwah

Foto : Lokasi Acara Wara di Desa Pendreh (11/9/2025). Warna Kalimantan/M. Gazali Noor

M. Gazali Noor

M. Gazali Noor | Kalimantan Tengah

Published: Kamis, 11 September 2025 - Jam 14:19

Warga Desa Pendreh Gelar Upacara Adat Kematian Hindu Kaharingan Wara / Basiwah

Warga Desa Pendreh Gelar Upacara Adat Kematian Hindu Kaharingan Wara / Basiwah

KALIMANTAN TENGAH, BARITO UTARA, MUARA TEWEH - Warga Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara mengadakan upacara adat kematian Hindu Kaharingan, Wara / Basiwah, yang akan berlangsung selama 5 hari sejak hari ini (11/9/2025).

Acara ini dibuka oleh Damang paling senior Kabupaten Barito Utara Yulia Mensen dan dihadiri Kepala Desa Pendreh Ating J serta tamu kehormatan Suria Baya dengan Ketua Panitia Kegiatan, Suriadi. Tempat acara berada disebuah lapangan luas di dalam Desa Pendreh yang tidak jauh dari Kantor Desa.

Sejak acara dibuka, warga desa setempat termasuk pula beberapa warga dari kota Muara Teweh sudah berduyun-duyun datang sejak siang hari, untuk hadir dalam upacara yang sudah ada sejak jaman nenek moyang orang Dayak Barito Utara ini.

"Acara ini lima hari lima malam maka dia tidak menggunakan Gomeg, lain kalau 7 hari 7 malam ia menggunakan Kandong dan Gomeg," jelas Yulia Mensen.

Sekadar informasi, Gomeg merupakan musik pengiring upacara ritual, sedangkan Kandong adalah Balian Wara sebagai penyambutnya.

Damang Yulia Mensen menerangkan, regenerasi yang akan melanjutkan penyelenggaraan upacara kematian umat Hindu Kaharingan ini terus dipersiapkan. Saat ini sudah dipersiapkan generasi muda yang akan menjadi Balian Kandong sebagai cikal bakal penerusnya, jelas Mensen.

"Karena umat Hindu Kaharingan bukan makin sedikit tetapi semakin bertambah banyak," sebut tokoh Dayak Barito Utara yang sudah sepuh ini.

Disekitar lokasi acara sudah banyak berdiri warung-warung warga yang menjual makanan dan minuman serta dipersiapkan area parkir. Juga telah dipersiapkan satu ekor kerbau yang sementara ini ditempatkan disebuah kurungan terbuat dari batang kayu, dan akan dikeluarkan pada puncaknya yaitu acara penusukan Hadangan/Kerbau pada tanggal 15 September akan datang

Arena sabung ayam dan permainan juga telah dipersiapkan panitia untuk mengisi acara ritual adat yang diselenggarakan oleh 4 orang keluarga di Desa Pendreh tersebut.